Hujan Oh…

Hari – hari hujan melanda
Kali ini bukan lagi hujan biasa
Hujan yang mendidihkan kehangatan senja
Memandikan aura yang terjaga
Menikam purnama dengan gulita

Hujan oh…
Malam membisu buta
Tiada lentera yang tersisa

Pisangan Barat, 250209 Selengkapnya.....

NILA

Seringku terdiam dalam bisu
Setitik nila telah bercampur susu
Selepas tawa tadi sore
Malam ini beku
Hanya tinta yang mengadu pilu

Jl.SD Inpres, 270209 Selengkapnya.....

BUYA HAMKA

Buya Hamka lahir tanggal 17 Februari 1908, di desa kampung Molek, Minanjau, Sumatera Barat, dan wafat di Jakarta 24 Juli 1981. Nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, kemudian lebih akrab disapa dengan akronim HAMKA. Belakangan ini ia diberi sebutan Buya, yaitu panggilan untuk orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayah kami, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan Ishlah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906.

HAMKA (1908 – 1981) adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang sangat terkenal di jagad Nusantara. Beliau mendapatkan pendidikan formal pertama kali di Sekolah Dasar Minanjau sehingga Darjah Dua. Ketika usia HAMKA mencapai 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Disitulah HAMKA mempelajari agama dan mendalami Bahasa Arab. Selain itu, HAMKA juga banyak berguru kepada ulama – ulama terkenal seperti Syekh Ibrahim Musa, Syekh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M Surjoparonto dan Ki Bagus Hadikusumo.

HAMKA mula -mula berprofesi sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. HAMKA kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958. Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951hingga tahun 1960 beliau menjabat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia, tetapi meletakkan jabatan itu ketika Sukarno menyuruhnya memilih antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam polotik Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi).

Kepribadian Buya HAMKA

HAMKA adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi, dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zakky Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas Al -Aqqad, Mustafa Al – Manfaluti, dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, beliau meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx, dan Pierre Loti. HAMKA juga rajin membaca dan bertukar – tukar pikiran dengan tokoh – tokoh terkenal Jakarta seperti HOS Tjokroaminoto, Raden Mas Surjoparonto, Haji Fachrudin, Ar Sutan Mansur dan Ki Bagus Hadi Kusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang handal.

HAMKA juga aktif dalam gerakan Islam melalui pertubuhan Muhammadiyah. Beliau mengikuti pendirian Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat, bid'ah, tarekat, dan kebatinan sesat di Padang Panjang. Pada tahun 1929, HAMKA mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Kemudian beliau terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, menggantikan S.Y Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Beliau menyusun kembali pembangunan dalam Kongres Muhammadiyah ke-31 di Yogyakarta pada tahun 1950. Pada tahun 1953, HAMKA dipilih sebagai penasihat pimpinan pusat Muhammadiyah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantiknya sebagai ketua umum Majlis Ulama Indonesia tetapi kemudian beliau meletakkan jawatan tersebut pada tahun 1981 karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

Kegiatan politik Hamka bermula pada tahun 1925 ketika beliau menjadi anggota partai Serekat Islam. Pada tahun 1945, beliau membantu menentang kemaraan penjajah Belanda yang kembali ke Indonesia , melalui pidato dan menyertai kegiatan gerilya di dalam hutan Medan. Pada tahun 1947, Hamka dilantik sebagai ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia. Beliaub menjadi anggota Konstituante Masyumi dan menjadi pamidato utama dalam Pilihan Raya Umum 1955. Masyumi kemudian diharamkan oleh perintah Indonesia pada tahun 1960. Dari tahun 1964 hingga tahun 1966, Hamka telah dipenjarakan oleh presiden Sukarno karena dituduh pro-Malaysia. Semasa dipenjarakan beliau menulis tafsir Al – Azhar ( 5 jilid ) yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, Hamka dilantik sebagai ahli Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota Majlis Perjalanan Haji Indonesia dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia.

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, Hamka merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an lagi, Hamka menjadi wartawan dibeberapa buah akhbar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1923, beliau menjadi editor dan penerbitan majalah al – Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Rakyat, Panji Masyarakat dan Gema Islam.

Selain menghasilkan karya ilmiah, karya – karya kreatif seperti cerpen dan novel juga lahir dari tangannya. Diantara novel – novelnya yang telah mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastra di Malaysia dan Singapura antara lain, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Merantau ke Deli. Hamka pernah menerima beberapa anugrah pada peringkat nasional dan antarbangsa seperti anugrah kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al- Azhar, 1958, Doctor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974 dan gelaran Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno daripada pemerintah Indonesia. Hamka pulang ke rahmatullah pada 24 Juli 1981, namun jasa dan pengaruhnya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Beliau bukan saja diterima sebagai tokoh ulama dan sastrawan di negara kelahirannya, malah jasanya di seluruh alam Nusantara, termasuk Malaysia dan Singapura, turut dihargai.

PS 1A 2008/2009 Selengkapnya.....

Tugas Latihan Mikro

Nama: Syafa’ah Restuning Hayati
NIM : 108046100018
Kelas : PS 1 A

Diketahui :

Seorang konsumen dalam berkonsumsi menikmati utilitas yang dinyatakan dalam fungsi : U = f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

Dimana :

Pendapatan = M = 80

Harga barang X = Px = 10

Harga barang Y = Py = 8

Jawaban :

1. Jumlah barang X dan Y yang harus dibeli agar utilitasnya maksimum :

U : f(X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

M : 80

Px : 10

Py : 8

Budget line :

Px.x + Py.y = Bl

10x + 8x = 80 (persamaan 1)

Kepuasan maksimum :

MU.x = MU.y

Px Py

MU.x = 2X + 3XY = 2 + 3Y

MU.y = 3XY + 4Y = 3X + 4

MU.x = MU.y

Px Py

2 + 3Y = 3X + 4

10 8

16 + 24Y = 30X + 40

40 – 16 + 30X – 24Y = 24 + 30X – 24Y

= 30X – 24Y = -24 (persamaan 2)

10X + 8Y = 80 30X + 24Y = 240

30X – 24Y=-24 - 30X – 24Y = -24 -

48Y = 264

Y = 5,5

10X + 8(5,5) = 80

10X + 44 = 80

10X = 36

X = 3,6

b. Utilitas maksimum : U : f(X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

U : f(3,6 , 5,5)= 20 + 2(3,6) + 3(3,6) (5,5) + 4(5,5)

= 20 + 7,2 + 59,4 + 22

= 108,6

c. Bila Px menjadi 8 (ceteris paribus),maka jumlah barang X dan Y yang harus di beli

agar mmendapatkan kepuasan maksimum :

Px = 8

Bl = Px.x + Py.y = 8x + 8y = 80 (persamaan 1)

MU.x = MU.y

Px Py

2 + 3y = 3x + 4

8 8

16 + 24y = 24x + 32

32 – 16 + 24x – 24y

16 + 24x – 24y = 24x – 24y = -16 (persamaan 2)

8x + 8y = 80 24x + 24y = 240

24x – 24y = -16 - 24x – 24y = -16 -

48y = 256 y = 5,3

8x + 8(5,3) = 80

8x + 42,4 = 80

8x = 37,6 x = 4,7

d. Utilitas maksimum pada Px = 8

U : f (X,Y) = 20 + 2X + 3XY + 4Y

F (4,7 , 5,3) = 20 + 2(4,7) + 3(4,7) (5,3) + 4(5,3)

= 20 + 9,4 + 74,73 + 21,2 = 125,33

e. Elastisitas harga barang X :

P . ∆Q = 10 . (3,6 – 0) = 10 . 3,6 = 36 = 1 (Elastis Unitari)

Q ∆P 3,6 (10 – 0 ) 3,6 . 10 36

f. Elastisitas silang antara barang X dan Y :

∆Qx . Py = (3,6 – 0 ) . 8 = 36 . 8 = 1

∆Py Qx ( 8 – 0 ) 3,6 8 3,6

g. Hubungan antara barang X dan Y :

karena nilai Ec > 0 maka X merupakan substitusi Y. kenaikan harga Y

menyebabkan harga relatif X lebih murah, sehingga permintaan terhadap X

meningkat.

- thanks to bu Dwi. Untuk tiga tahun kedepan saya minta ijin tetap megang A, bolehkan bu? ;-) Selengkapnya.....

HASAN AL–BANNA

oleh Risty, Mie, Lilih

Hasan Al – Banna Al – Imam Al – Syahid Hasan bin Ahmad Abdullah Al – Rahim Al -Banna, yang kemudian lebih akrab disapa dengan Hasan Al – Banna ini lahir pada tahun 1906 M di kota Mahmudiyah, sebuah kota yang berdampingan dengan kota Iskandariyah. Al – Banna wafat dalam peristiwa berdarah sebagai syuhada pada tahun 1949 M.

Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat beragama, berpendidikan, kaya, dan terhormat. Ayahnya bernama Syekh Ahmad Abdul Rahman, pernah mengenyam pendidikan di Al – Azhar Kairo pada masa Syekh Muhammad Abduh. Ia adalah seorang akademisi muslim yang taat, mempunyai akhlak yang luhur, pemurah dan rendah hati. Ia menggeluti pekerjaan sebagai tukang jam.

Hassan Al – Banna semenjak kecil telah mendapat mendidikan dari ayahnya dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Pada usia belasan tahun ia sudah menjadi golongan sufi, sebagai spesialis tasawwuf Hassafiyah. Diusia 16 tahun, ia merantau melanjutkan pendidikan ke propinsi Al – Bukhairah (Mesir).

Jenjang pendidikannya diawali dari Madrasah Diniyah Al – Rasyad dengan seorang guru bernama Syekh Muhammad Zahran (founding fathers-nya). Kemudian, ia pindah ke Madrasah Idadiyah dan Madrasah Al – Mu'allimin Al – Awwaliyah di Damanhur. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Darul Ulum Mesir pada tahun 1923 M, dalam usia 16 tahun (menjadi seorang sufi). Tahun 1927, dalam usianya 21 tahun, ia menjadi guru di Madrasah Ibtidaiyah di kota Ismailiyah, di wilayah terusan Suez dan dekat lokasi markas besar Suez Canal Company.

Hassan Al – Banna merupakan sosok muslim yang sangat sederhana, zuhud, taat dan berpendirian teguh, serta mampu menghadapi segala rintangan. Ia wafat ketika sebutir timah panas menembus tubuhnya di sebuah jalan di kota Kairo, pada 12 Februari 1919, oleh polisi rahasia di bawah pimpinan Ibrahim Abdul Hadi.

Karya Hassan Al – Banna yang terbesar adalah mendirikan organisasi Ikhwan Al – Muslimin. Organisasi yang dicanangkan pada tahun 1928 M, untuk mengantisipasi terjadinya dekadansi moral dan kehancuran tatanan sosial, akibat pengaruh dari sekularisme. Ketika Hassan Al – Banna ditanya, apa hakikatrnya Ikhwan Al – Muslimin? Ia menjawab : “ Kami adalah Dakwah Al – Qur'an secara universal, Thariqat sufi untuk membenahi jiwa, mensucikan rohani, menyatukan hati kepada sang Maha Tinggi, perkumpulan amal kebaikan yang bermanfaat, dan yayasan sosial yang mandiri. Itulah sesungguhnya tujuan Ikhwan Al – Muslimin”.

Ia memutuskan dan mengaplikasikan suatu sistem pendidikan yang dinamakannya “ Pendidikan Khuluqiyah “. Dasar pertama tarbiyah Khuluqiyah adalah Al – Qur'an. Dalam Majmu'ah Al – Rasa'i- nya dijelaskan bahwa visi dan misi Hassan Al – Banna tetap dilandasi oleh keyakinannya terhadap Al – Qur'an.

MAPK SKA, 2007 M Selengkapnya.....

ETNOLOGI INDONESIA

Secara Etimologi, Etnos berarti bangsa dan Logos adalah ilmu

Secara Terminologi : Ilmu yang mempelajari tentang dasar, sejarah dan perkembangan kebudayaan sesama suku bangsa.

Dalam penelitian Etnologi menggunakan dua pendekatan :

Diakronik Approach : penelitian secara berulang – ulang pada satu objek suku bangsa tertentu. Hasil penelitiannya disebut : Descriptive Integration.

Sinkronik Approach : penelitian pada beberapa objek (suku bangsa) tertentu sehingga dapat diketahui keaneragaman budayasuku bangsa tersebut (perbandingan)

Universal Culture menurut C. Kluchohn dalam bukunya, The Universal Categories of Cultures bahwa di seluruh bangsa di dunia memiliki unsur – unsur budaya yang sama, yaitu :

1. Sistem Mata Pencaharian (Ekonomi)
2. Sistem Kekerabatan
3. Sistem Religi
4. Sistem Teknologi
5. Sistem Bahasa
6. Sistem Kesenian
7. Sistem Pengetahuan

MAPK SKA, 2008
Selengkapnya.....

Tokoh Pergerakan India

Sayyid Ahmad Syahid

– Seorang mujahid.
– Menurutnya, umat Islam India mundur karena agama yang mereka anut tidak lagi Islam yang murni.
– Perhatian serius dalam bidang Tauhid, Al – Qur'an dan Hadist.

Sayyid Ahmad Khan

- Menurutnya, peningkatan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerja sama dengan Inggris.
- Untuk dapat maju umat Islam harus menguasai Iptek.

Sayyid Amir Ali

- Menurutnya, Islam bukan agama yang membawa kemunduran, tetapi kemajuan.
- Untuk membuktikannya, ia kembali kedalam sejarah Islam klasik.

Muhammad Iqbal

- Menurutnya, kemunduran umat Islam disebabkan karena kebekuan dalam pikiran.
- Hal ini menimbulkan paham dinamisme di kalangan umat Islam.

Ali Jinnah

- Liga Muslim : pemerintahan sendiri bagi India dan berubah menjadi gerakan rakyat.
- Organisasi – organisasi lain di India menyokong dalam pembentukan negara Pakistan.

Kerajaan Mughol hancur, posisi pemerintahan diambil oleh Inggris. Orang – orang muslim dipekerjakan di tingkat bawah. Dan penghasilan kalangan Aristokratis menurun, akibatnya konsumsi barang mewah berkurang. Demikian pula dengan penghasilan buruh, pengrajin, dan padagang kecil.

Awalnya Inggris simpatik terhadap kaum muslim. Tahun 1830 para pejabat Inggris mulai menindas praktik keagamaaan mereka dan sering menjatuhi hukuman secara kejam.

Tahun 1837 bahasa Persia dihapus.

Tahun 1942 Inggris mengeluarkan janji akan memberi kemerdekaan kepada India setelah perang Dunia ke II usai.

Pelaksanaannya dimulai tahun 1945 tetapi gagal.

Tahun 1946 Inggris mengeluarkan keputusan untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua konstitusi, yaitu Pakistan dan India.

Tanggal 14 Agustus 1947 dewan konstitusi Pakistan dibuka secara resmi.

Kemudian tanggal 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara merdeka bagi umat Islam India.

Gerakan Mujahidin

Dipelopori oleh Sayyid Ahmad Syahid, lahir tahun 1786 di Rae, Bareli.

Hasil pemikirannya : agama Islam yang dianut oleh muslim India sudah tidak kaffah lagi, tetapi sudah tercampur dengan praktik yang berasal dari Persia dan India.

Ajarannya di fokuskan pada bidang Tauhid.

Gerakan Aligarh

Lahir dari ide – ide pembaharuan yang dicetuskan oleh Sayyid Ahmad Khan yang dianut dan disebarkan oleh murid dan pengikutnya.

Gerakan ini berpusat di sekolah MAOC (Muhammaden Anglo Oriental College), kemudian menjadi universitas Islam Aligarh dengan misi meningkatkan umat Islam India dari masyarakat mundur menjadi masyarakat maju yang menuju kebangkitan. Selengkapnya.....

mukadimah

ujarnya, tersimpan sayang berlipat-lipat di balik diamku, terangkum kasih beribu masa di dalam senyumku yang malu-malu

sapa menyapa


ShoutMix chat widget

berkejar kejaran