PETA
bagi "pecinta alam" yang ingin berpetualang menelusuri kehidupan

Seperti air
mengalir dari hulu ke muara
menelusuri lembah, menuruni sawah
menerjang terjal bebatuan sungai
gemericik deras dalam arus ramai

kembali dalam telaga
tawar menjelma payau
berdebur pada batu-batu karang
terombang ambing badai
lembut menyentuh bibir pantai
bergulung-gulung kembali ke laut lepas

menguap bersama terik
beterbangan awan putih bagai kapas
turun ke bumi beriring kilatan api
berpulang damai
meresap dalam tanah

Winong, Ramadhan 1429 H
Selengkapnya.....

TABIR ALAM

Biru berselimut kabut putih
aduhai lembut menyentuh pagi
butiran-butiran kecil keemasan
perlahan melipat selimut putih itu
aku semakin dalam menatapmu
anggun sekali kamu, Lawu..

duhai pasak bumi
kau tawarkan keindahan
ke seluruh pelosok negeri
hatiku tertawan
kau membuatku berdiri abu-abu
dalam halusinasi dan kesadaran

duhai tabir alam
janganlah kau tutupi kota
dibalik punggung kerasmu itu
sudikah kau bergeser sedikit saja
agar terobati kerinduan yang menanti
agar dapat ku peluk nafas pagi

kalangkabut, Ramadhan 1429 H
Selengkapnya.....

QIBLATAEN

kepada guru besar

Dua buah..tentu beda biji
Dua wadah..tampak beda isi
Dua wajah..itu lain arti
Dua arah..?niscaya lain misi
Sekiranya desah nafas tempo hari

Satu titik api yang tergadai
Penyampai pesan damai
Sejengkal tak terurai
Bergelimang badai nan menguntai
Ramai senyap petikan dawai
Desah nafas menit menuai

Titik terang menjelang malam
Gumintang diam padamkan alam
Berkedip bawakan talam padamkan kelam
Penjuru arah padanya tertanam
Meriakkan kokoh pohon Palam
Desah nafas Qiblataen..runyam

Ciputat,5 September 2008
Selengkapnya.....

mukadimah

ujarnya, tersimpan sayang berlipat-lipat di balik diamku, terangkum kasih beribu masa di dalam senyumku yang malu-malu

sapa menyapa


ShoutMix chat widget

berkejar kejaran